Ibnu Abbas ( sahabat rasulullah ), berkata " beliau adalah anak lelaki dari nabi
nabi Adam, yaitu dari tulang sulbinya ." sedangkan menurut Abu hamid
as-sajistani, " khidir itu anak lelaki dari qabil bin Adam as." ada lagi
seorang tabi'en mengatakan bahwa keturunan khidir ialah Sam bin Nuh
as."
Pendapat yg lebih ekstrim mengatakan bahwa beliau adalah anak fir'aun ( raja Mesir ), yg telah membesarkan nabi musa as. Tapi pendapat tersebut dibantah oleh ibnu khatir, yaitu " hujjah ini sangat jauh menyimpang!"
Dari sekian banyak pendapat, imam
Nawawi merasa cenderung memilih bulya bin mulkan, untuk nama yg
sebenarnya bagi khidir dan nama inilah yg disepakati jumhur ulama.
Khidir itu hanyalah nama gelarannya. Rasulullah SAW pernah mengatakan
kepada imam bukhari , " Beliau dipanggil khidir yang memiliki arti
kehijauan. karena apabila beliau bangkit dari duduknya, terlihat kesan
kehijau-hijauan.
Ada sekelompok mujahid yg
mengatakan , " beliau digelari sedemikian karena apabila beliau sholat,
maka hijaulah segala yg ada disekelilingnya." sementara dalam sebuah
riwayat lain diterangkan " bahwa beliau itu memakai baju jubah dan
bersorban putih."
Mengapa Allah SWT tidak menyebutkan nama khidir yg sebenarnya didalam al-qur'an? dan rahasia apa yg ada dibalik ini semua?
Agar pembaca tidak menjadi semakin bingung, disini saya akan memberikan
dalil-dalil yg kongkrit, bahwasanya khidir itu adalah Nabi. ibnu Abbas
RA, berkata " khidir adalah seorang Nabi dan bukan seorang rasul".
Imam Al-Qurtabi berkata ,
"khidir adalah nabi disisi jumhur ( Ulama )." Ayat Al-qur'anlah yg telah
membuktikan sedemikian. saya sendiri mengakui bahwa khidir adalah nabi,
ini bisa dibuktikan dari kisah Nabi Musa yg belajar ilmu hakikat kepada
lelaki yg berada diantara air laut dan air sungai.
Secara logika , tidak ada atau
tidak mungkin Nabi belajar kepada manusia biasa ( selain Nabi ) . kalau
dilihat darisegi ilmu, khidir lebih jauh atau tinggi ilmunya
dibandingkan Nabi Musa ( Surat Al-Kahfi : 65 ). Tapi dari sekian banyak
yg mengakui beliau waliyullah, dengan alasan, " kalau beliau seorang
nabi, siapa umatnya? Dan dijaman apakah beliau hidup ?"
Meskipun demikian ada seorang waliyullah yg bernama syech Muhammad Jailani Abrar Al-qutub Al-qaibi yg berpendapat, "khidir itu adalah seorang nabi , karena khidir adalah guru dari syech Abdul Qadir Jailani, sedangkan Syech Abdul qadir Jailani adalah guru dari syech Muhammad jailani Abrar."
Mungkin ada dari para pembaca thread ini yg bertanya , " Apakah kita wajib mengimani khidir, sedangkan kita umat islam,
hanya wajib mengimani 25 Nabi yg sudah disebutkan didalam Al-qur'an?
tentu saja kita tidak wajib mengimaninya dalam artian dogmatis. Dengan
ketinggian ilmunya, khidir dianggap seorang Nabi. Hal ini dikatakan
langsung oleh Allah, bahwasanya khidir itu paling tinggi ilmunya.
Dikisahkan pada suatu hari, Musa
as. sedang memberikan khtobahnya kepada bani israil, dan musa ditanya "
siapakah yg paling tinggi ilmunya?". Musa menjawab, "Aku". lalu Allah
menegur Musa , karena yg paling berilmu adalah dia (Allah). Dan allah
berfirman kepada Nabi Musa as : "sesungguh nya aku mempunyai seorang
hamba yg lebih berilmu darimu, yang berada diantara dua buah laut (laut
dan sungai)." maka mendengar itu Musa sadar akan kesalahannya, dan
Musa mohon kepada Allah, agar diijinkan untuk menuntut ilmu kepadanya
(khidir).
Lalu Musa pergi mencari khidir,
entah berapa lamanya. Didalam ia mencari khidir, Allah akhirnya
memberitahukan dimana khidir berada, yaitu pertemuan dua laut, disebuah
batu besar yg mempunyai mata air. Akhirnya Musa bertemu juga dengan
khidir, lalu musa belajar ilmu kepada khidir
KEBERADAAN KHIDIR
Apakah
khidir masih hidup ? ada sebagian orang yg menyebut dirinya pernah
berjumpa dengan beliau dalam riwayat lain dikatakan, khidir itu dulunya
pernah meminum air kehidupan abadi. ibnu abbas berkata , "Barang siapa
meminum air kehidupan , ia akan hidup sampai hari kiamat"
Tapi sayang, tidak disebutkan
dimana letak air abadi tsb. Diceritakan, "apabila bangkai terkena air
kehidupan tsb maka hiduplah dia". hal ini terbukti sewaktu nabi musa
mencari khidir, musa membawa ikan yg sudah mati, sebagian riwayat
mengatakan ikan asin. Entah berapa lamanya , lalu musa beristirahat
disebuah batu besar, dan ternyata disitu ada air, maka musa mengambil
wudlu untuk melaksanakan sholat. Namun tanpa diduga, ikan mati yg dibawa
musa tadi terkena oleh air percikan wudhu musa, lalu dengan seketika
melompatlah ikan tadi dari kantongnya, musa terkejut, berarti disinilah
musa akan bertemu dengan khidir.
Ada beberapa kisah yang diduga menyebabkan khidir as masih hidup sampai sekarang ini , yaitu :
1.
Karena dulu, saat Nabi Adam as. sebelum meninggal, akan terjadi suatu
angin taufan, lalu Nabi Adam mewaasiatkan kepada anak nya untuk membawa
jasadnya ke tempat khusus. Siapa yg mengurus jasadnya akan didoakan
umur yg panjang, dan yg mau mengurus jasa Nabi adam adalah khidir as.
2. Karena dulu khidir itu telah
meminum air kehidupan. Didalam suatu tafsir An-Nasafy menyebutkan,
"bahwa rasulullah bersabda, ada seorang anak dari sam bin nuh telah
meminum air kehidupan, lalu ia dapat hidup lama". maka pergilah
Zulkarnain bersama khidir ,untuk meminum air kehidupan.namun yg
berhasil meminumnya dalah khidir, sedangkan zulkarnain tidak berhasil
menemui air kehidupan tsb.
3. Didalam kitab shahih muslim,
abu said Al-kudry berkata, "telah bercerita baginda Rasulullah SAW
tentang Dajjal. Bahwa dajjal datang dipinggir kota, lalu keluarlah
seorang pemuda, dia adalah sebaik-baiknya manusia. lalu pemuda itu
berkata kepada dajjal, "Aku bersaksi bahwa engkaulah dajjal yang
diceritakan kepada kami oleh baginda Rasulullah." didalam hadist itu
dajjal berkata, " Apakah kamu percaya padaku bahwa aku adalah tuhan,
sekiranya aku bunuh lelaki ini dan aku hidupkan kembali".
lalu said berkata, "sewaktu mau
dibunuh oleh dajjal, anak ini tidak mati (Kebal), dialah yang bernama
khidir " kata abu said Al-Qudry. jadi dari 3 faktor ini dapatlah kita jadikan petunjuk untuk membuktikan bahwa khidir adalah seorang nabi .
Dari kisah khidir as ini, apakah ada yg ingin bertemu dengan beliau ? Asy-Syihk Abu Abdullah
At-tistari mengatakan bahwa barang siapa yang ingin bertemu dengan
khidir maka perbanyaklah pergi kepengajian, karena sesungguhnya beliau
memiliki kekayaan ilmu yang lebih daripada ulama.
Apakah Sobat Suka Dengan Tautan Ini...
No comments:
Post a Comment